Darah
Darah adalah cairan yang terdapat
pada semua makhluk hidup(kecuali tumbuhan) tingkat tinggi yang berfungsi
mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh,
mengangkut bahan-bahan
kimia hasil metabolisme, dan juga
sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri. Istilah medis
yang berkaitan dengan darah diawali dengan kata hemo- atau hemato-
yang berasal dari bahasa
Yunani haima yang berarti darah.
Darah manusia
Darah manusia adalah cairan di dalam tubuh yangberfungsi
untuk mengangkut oksigen yang
diperlukan oleh sel-sel di seluruh tubuh. Darah juga menyuplai jaringan tubuh
dengan nutrisi, mengangkut zat-zat sisa metabolisme, dan mengandung berbagai
bahan penyusun sistem
imun yang bertujuan
mempertahankan tubuh dari berbagai penyakit. Hormon-hormon dari sistem
endokrin juga diedarkan
melalui darah.
Darah manusia berwarna merah, antara merah terang apabila
kaya oksigen sampai merah tua apabila kekurangan oksigen. Warna merah pada
darah disebabkan oleh hemoglobin, protein pernapasan (respiratory
protein) yang mengandung besi dalam bentuk heme, yang
merupakan tempat terikatnya molekul-molekul oksigen.
Manusia memiliki sistem peredaran darah tertutup yang
berarti darah mengalir dalam pembuluh
darah dan
disirkulasikan oleh jantung. Darah dipompa
oleh jantung menuju paru-paru untuk
melepaskan sisa metabolisme berupa karbon
dioksida dan menyerap
oksigen melalui pembuluh arteri pulmonalis, lalu dibawa
kembali ke jantung melalui vena pulmonalis. Setelah itu
darah dikirimkan ke seluruh tubuh oleh saluran pembuluh darah aorta. Darah membawa
oksigen ke seluruh
tubuh melalui saluran halus darah yang disebut pembuluh kapiler. Darah kemudian kembali ke jantung melalui
pembuluh darah vena cava superior dan vena cava inferior.
Darah juga mengangkut bahan bahan sisa metabolisme, obat-obatan dan
bahan kimia asing ke hati untuk
diuraikan dan dibawa ke ginjal untuk dibuang
sebagai air
seni.
Komposisi
Darah terdiri daripada beberapa jenis korpuskula yang
membentuk 45% bagian dari darah, angka ini dinyatakan dalam nilai hermatokrit atau volume sel darah merah yang
dipadatkan yang berkisar antara 40 sampai 47. Bagian 55% yang lain berupa
cairan kekuningan yang membentuk medium cairan darah yang disebut plasma
darah.
Korpuskula
darah terdiri dari:
- Sel darah merah atau eritrosit (sekitar 99%).
Eritrosit tidak mempunyai nukleus
sel ataupun organela, dan tidak dianggap sebagai sel
dari segi biologi. Eritrosit mengandung hemoglobin dan mengedarkan oksigen. Sel darah merah
juga berperan dalam penentuan golongan
darah. Orang yang
kekurangan eritrosit akan menderita penyakit anemia.
- Keping-keping darah atau trombosit (0,6 - 1,0%)
- Sel darah putih atau leukosit (0,2%)
Leukosit bertanggung jawab terhadap sistem
imun tubuh dan
bertugas untuk memusnahkan benda-benda yang dianggap asing dan berbahaya oleh
tubuh, misal virus atau bakteri. Leukosit bersifat amuboid atau tidak memiliki
bentuk yang tetap. Orang yang kelebihan leukosit akan menderita penyakit leukimia, sedangkan
orang yang kekurangan leukosit akan menderita penyakit leukopenia.
Susunan Darah. serum darah
atau plasma terdiri atas:
- Air: 91,0%
- Protein: 8,0%
(Albumin, globulin, protrombin dan fibrinogen)
- Mineral: 0.9% (natrium klorida, natrium bikarbonat, garam dari kalsium, fosfor, , kalium
dan zat besi,nitrogen, dll)
- Garam
- albumin
- bahan
pembeku darah
- immunoglobin
(antibodi)
- hormon
- berbagai
jenis protein
- berbagai
jenis garam
Kesehatan
Luka bisa menyebabkan kehilangan darah yang parah dan
kehabisan darah. Trombosit menyebabkan darah membeku, menutup luka kecil,
tetapi luka besar perlu dirawat dengan segera untuk mencegah terjadinya
kekurangan darah. Kerusakan pada organ dalam bisa menyebabkan luka dalam yang
parah atau hemorrhage.
Hemofilia merupakan
kelainan genetik yang menyebabkan kegagalan fungsi dalam pembekuan darah seseorang.
Akibatnya, luka kecil dapat membahayakan nyawa.
Leukemia merupakan
kanker pada jaringan tubuh pembentuk sel darah putih. Penyakit ini terjadi
akibat kesalahan pada pembelahan sel darah putih yang mengakibatkan jumlah sel
darah putih meningkat dan kemudian memakan sel darah putih yang normal.
Pendarahan hebat, baik karena kecelakaan atau bukan (seperti
pada operasi), dan juga penyakit darah seperti anemia dan thalassemia, yang memerlukan transfusi
darah. Beberapa
negara mempunyai bank darah untuk memenuhi permintaan untuk
transfusi darah. Penerima darah perlu mempunyai jenis darah yang sama dengan penyumbang.
Darah juga merupakan salah satu "vektor" dalam
penularan penyakit. Salah satu contoh penyakit yang dapat ditularkan melalui
darah adalah AIDS. Darah yang
mengandung virus HIV dari makhluk hidup yang HIV positif
dapat menular pada makhluk hidup lain melalui sentuhan antara darah dengan
darah, sperma, atau cairan
tubuh makhluk hidup tersebut. Oleh karena penularan penyakit dapat terjadi
melalui darah, objek yang mengandung darah dianggap sebagai biohazard
atau ancaman biologis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar